“Ya Allah, berkahilah aku dalam ikhtiar untuk menjemput jodoh
yang tertakdir untukku.
Cukupkan kami bahwa hanya Engkau yang menjadi penjawab segala tanya dan penenang hatiku. Aku meyakini bahwa Cinta itu datangnya dariMu, Allah. Dan akan Engkau hadirkan cinta itu untuk seseorang yang namanya sudah Engkau tulis di LauhulMahfudz.
Cukupkan kami bahwa hanya Engkau yang menjadi penjawab segala tanya dan penenang hatiku. Aku meyakini bahwa Cinta itu datangnya dariMu, Allah. Dan akan Engkau hadirkan cinta itu untuk seseorang yang namanya sudah Engkau tulis di LauhulMahfudz.
Ya Allah… jikalau dia yang sedang ada dalam hatiku sekarang ini
memanglah bukan yang engkau takdirkan untukku, maka musnahkan dan buang
perasaan itu, agar tak semakin mengotori hati dan pikiranku terutama
agar tak membuat-Mu murka karenanya. Namun, jikalau dia memang yang
engkau takdirkan untukku, maka berikanlah kesabaran dan kekuatan dalam
menghimpun keterserakan antar kami berdua. Berilah keyakinan,
kesetiaaan, lalu keberanian pada hati kami berdua.
Ya
Allah… jikalau suatu saat aku bertemu dengan ia yang Engkau takdirkan
untukku, maka yakinkan aku dengan membuat hatiku tidak tertarik pada
pria (/wanita) manapun dan tidak goyah karena alasan apapun.
Ya Allah…yakinkan hatiku dengan kesiapaan, kerelaan, dan keberanian untuk saling
membuka, menerima dan menutup aib pada diri kami berdua. Yakinkan
hatiku dengan membuat aku untuk tidak mencari-cari celah kekurangannya,
seperti yang selama ini aku lakukan atas dasar penjagaan sesuai apa yang
memang seharusnya.
Ya
Allah… yakinkan hatiku… yakinkan hatiku… yakinkan hatiku dengan
keyakinan atasMu yang lebih dari segalanya, agar tak mendahului apa yang
telah Engkau tata, agar tak membuat-Mu murka atau Rasul-Mu menitikkan air mata, atas apa yang tidakseharusnya.
Aku
tak mau meminta segera, karena itu berarti aku telah memaksa Engkau
untuk merombak yang yang sudah digariskan ketetapanNya. Aku juga tak mau
berdoa secepatnya, karena siapa tahu saja aku telah mengatasnamakan
niatan suci padahal mengenyampingkannya karena nafsu belaka. Aku tak mau
meminta segera atau secepatnya, karena itu tergesa-gesa dan seolah
memaksa. Aku hanya meminta pada-Mu untuk memberikan kesiapan dan
kerelaan menerima, atas apa yang Kau gariskan untukku, agar aku
senantiasa mensyukurinya.
Ya Allah, tunjukilah aku jalan menuju takdir terbaikMu. Sabarkan aku dalam penantian yang terus merindu ini.
Aaamin Yaa Rabbal’alamiin….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar