Tanya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ الْمَرْأََةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ … -وَفِي رِوَايَةٍ- الْمَرْأََةُ كَالضِّلَعِ … (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )
“Berwasiatlah kalian dengan kebaikan kepada para wanita (para
istri)1, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” Dalam satu
riwayat: “Wanita itu seperti tulang rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Apakah memang wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki ataukah
hanya penyerupaan sebagaimana ditunjukkan dalam hadits yang kedua?
Jawab:
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta` yang saat itu
diketuai Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullahu
menjawab,
“Zahir hadits menunjukkan bahwa wanita –dan yang dimaukan di sini adalah Hawa w– diciptakan dari tulang rusuk Adam.
Pengertian seperti ini tidaklah menyelisihi hadits lain yang
menyebutkan penyerupaan wanita dengan tulang rusuk. Bahkan diperoleh
faedah dari hadits yang ada bahwa wanita serupa dengan tulang rusuk. Ia
bengkok seperti tulang rusuk karena memang ia berasal dari tulang rusuk.
Maknanya, wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok maka
tidak bisa disangkal kebengkokannya. Apabila seorang suami ingin
meluruskannya dengan selurus-lurusnya dan tidak ada kebengkokan padanya
niscaya akan mengantarkan pada perselisihan dan perpisahan. Ini berarti
memecahkannya2.
Namun bila si suami bersabar dengan keadaan si istri yang buruk,
kelemahan akalnya dan semisalnya dari kebengkokan yang ada padanya
niscaya akan langgenglah kebersamaan dan terus berlanjut pergaulan
keduanya. Hal ini diterangkan para pensyarah hadits ini, di antaranya
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Fathul Bari (6/368) semoga
Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati mereka semua.
Dengan ini diketahuilah bahwa mengingkari penciptaan Hawa dari tulang
rusuk Adam tidaklah benar.” (Fatwa no. 20053, kitab Fatawa Al-Lajnah
Ad-Da`imah lil Buhuts Al-Ilmiyyah wal Ifta`, 17/10)
2 Dalam riwayat Al-Imam Muslim rahimahullahu disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إِنَّ الْمَرْأَةََ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ, لَنْ تَسْتَقِيْمَ لَكَ عَلَى طَرِيْقَةٍ, فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اِسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ, وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلاَقُهَا))
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa
lurus untukmu di atas satu jalan. Bila engkau ingin bernikmat-nikmat
dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namun padanya ada
kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan
memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar